UMM Libatkan Jajaran Kepolisian Periksa Peserta Tes Masuk Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melibatkan Polres Malang untuk memeriksa calon mahasiswa baru yang ikuti tes masuk di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan joki kti kedokteran. Pemeriksaan itu dikerjakan untuk menjauhkan tindakan perjokian.

Anggota Reskrim Polres Malang, Iptu Sutiyo mengatakan, pihak UMM sudah menjalin kerjasama dengan Polres Malang dan Polres Malang Kota dalam usaha penanggulangan tindakan joki kala tes masuk. Ada 17 personil yang diturunkan oleh Polres Malang.

“Setelah tes berlangsung sekitar 10 menit, petugas masuk untuk memeriksa tas dan pakaian

Kata Sutiyo, dengan makin lama canggihnya teknologi, memudahkan manusia untuk jalankan transmisi pesan. Beberapa tahun lantas di UMM dulu berlangsung tindakan joki yang dikerjakan berasal dari luar kampus. Namun kelanjutannya tindakan itu dapat diamankan oleh petugas. “Untuk penanggulangan joki sebab dengan kecanggihan alat itu,” ujar Sutiyo.

Selama jalankan pemeriksaan, petugas Polres Malang tidak mendapatkan ada indikasi kecurangan atau alat untuk perjokian.

Sementara Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru, Dr Saiman menjelaskan, ada sekitar 1.150 peserta tes yang menyita Fakultas Kedoktersan dan Fakultas Kesehatan UMM. Pemeriksaan terhadap peserta tes cuma di dua fakultas ini saja.

“Dalam rangka kelancaran pelaksanaan tes agar tidak berlangsung kecurangan. Baik secara manual dan teknologi. Kemampuan teknologi kami memadai canggih, makannya kami mohon pengamanan,” ujar Saiman.

Tidak cuma peserta tes saja yang mendapat pemeriksaan, pengawas ujian juga meraih pengawasan berasal dari personil Polres Malang. Kata Saiman, perihal itu dikerjakan untuk menjauhkan ada kecurangan. “Termasuk pengawasan juga,” katanya singkat.

Kata Saiman, peminat di Fakultas Kedokteran UMM memadai besar. Sementara kuota yang diambil alih tidak amat banyak. Apalagi, kata Saiman, FK UMM masuk dalam jajaran 10 fakultas paling baik di Indonesia.
“Peminatnya memadai besar, kala quota yang diterima tidak banyak. Joki ini secara ekonomi juga mempunyai nilai komersil sebab dapat diperjual belikan. Ini yang perlu kami hindari. Saya kira tidak cuma di UMM saja,” paparnya.

Jikalau pun ada yang tertangkap, maka secara otomatis peserta dianggap gugur. Selain itu, juga perlu mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan hukum.