
A/B testing merupakan tidak benar satu metode yang mampu digunakan para digital marketer untuk menganalisa dan jelas langkah promosi dan pemasaran apa yang paling baik untuk bisnis perusahaan.
Kamu mampu menggunakannya untuk menguji banyak perihal di dalam langkah pemasaran layaknya copy situs, landing page, e mail marketing, tombol CTA sampai kreatif iklan mana yang paling efisien untuk menaikkan konversi.
Agar kamu mampu jelas lebih jelas metode yang satu ini, perhatikan ulasan tentang penggunaan A/B testing di dalam digital agency jakarta selanjutnya ini.
Apa itu A/B testing?
A/B testing adalah proses membandingkan dua variabel atau versi aset marketing untuk mengukur perbedaan performa di masing-masing versi dan melihat mana yang paling baik.
Aset pemasaran yang dimaksud mampu bersifat landing page website, e mail marketing, dan iklan. Nah, A/B testing selanjutnya mampu kamu melaksanakan terhadap elemen-elemen yang ada di tiap tiap aset pemasaran tersebut.
Misalnya, untuk optimasi performa e mail marketing kamu mampu melaksanakan A/B testing untuk menguji elemen-elemen layaknya penulisan judul dan desain e mail yang efektif. Atau untuk optimasi halaman situs, kamu mampu menguji elemen-elemen layaknya penggunaan heading dan sub heading, teks dan penempatan tombol CTA, hyperlink, gambar, kualitas konten, layout desain sampai penempatan teks di di dalam situs.
Contohnya, kamu mengidamkan membandingkan dua desain landing page yang berbeda dan mengidamkan jelas desain mana yang mempunyai performa lebih baik.
Setelah sebabkan desain, kamu akan memberi tambahan versi desain pertama keoada sampel grup audiens pertama dan versi ke dua kepada grup audiens yang lainnya.
Kamu kemudian akan membandingkan bagaimana performa masing-masing landing page tersebut, apabila terhadap metrik layaknya traffic, click dan conversion.
Jika tidak benar satu desain mempunyai performa yang lebih baik berasal dari yang lain, kamu mampu menganalisa faktor-faktor apa saja yang menopang performa yang lebih baik tersebut, dan menjadikan hasil analisa selanjutnya sebagai dasar untuk mendesain landing page yang efisien di kemudian hari.
Manfaat A/B Testing
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, A/B testing memberi tambahan banyak fungsi bagi langkah digital marketing perusahaan. Beberapa semisal fungsi berasal dari penggunaan A/B testing adalah:
Meningkatkan traffic situs
Kamu mampu menguji postingan blog atau judul halaman website mana yang mampu menarik audiens untuk menguju ke website kamu selanjutnya agar kamu jelas langkah untuk mampu menaikkan traffic ke website sebagai hasilnya.
Meningkatkan conversion rate
Menguji lokasi penempatan, warna sampai achor text terhadap tombol CTA mampu merubah jumlah orang yang mengklik tombol selanjutnya untuk sampai ke halaman yang kamu arahkan. Ini mampu menopang kamu di dalam langkah menaikkan konversi dan leads.
Menurunkan bounce rate
Kamu mampu menguji banyak perihal terhadap website layaknya pengantar terhadap postingan blog, font, sampai gambar untuk jelas cara yang efisien untuk kurangi angka pengunjung yang meninggalkan website bersama dengan cepat sehabis mengujungi website kamu tersebut.
Meningkatkan user engagement
Melakukan A/B testing terhadap elemen-elemen layaknya judul, CTA, layout, font, warna, dan lain-lain terhadap halaman situs, aplikasi, iklan atau e mail mampu menopang kamu jelas user behaviour terhadap beraneka perubahan yang kamu lakukan.
Dengan begitu kamu pun mampu menaikkan pengalaman pengguna bersama dengan menerapkan perubahan yang paling efisien untuk mengoptimalkan kesuksesan.
Meningkatkan kualitas konten
Menguji copy terhadap iklan kreatif apabila mampu menopang kamu melihat perbaikan apa yang dibutuhkan terhadap iklan yang kamu rancang. Perbaikan-perbaikan ini mampu menopang kamu merancang dan sebabkan hasil akhir iklan bersama dengan kualitas konten dan bahasa yang lebih baik dan efisien bagi pengguna.
Proses melaksanakan A/B testing
Sebelum jadi menerapkan metode ini, kamu perlu jelas uraian umum cara melakukannya. Beberapa cara simple di dalam proses A/B testing adalah:
1. Kumpulkan information
Gunakan analitik untuk memperoleh uraian tentang hal-hal yang perlu jadi dioptimalkan terhadap aset marketing. Misalnya, cari halaman website bersama dengan tingkat konversi rendah yang mampu ditingkatkan.
2. Identifikasi sasaran
Sasaran di sini adalah metrik yang kamu gunakan untuk menentukan apakah variasi yang kamu uji lebih berhasil daripada versi aslinya. Misalnya, saat kamu melaksanakan A/B testing kamu mengidamkan membandingkan total click, atau sign up berasal dari masing-masing versi e mail marketing yang diuji.
3. Buat hipotesis
Setelah mengidentifikasi sasaran atau tujuan, kamu mampu jadi membuahkan inspirasi A/B testing dan hipotesa kenapa kamu beranggap perubahan yang mengidamkan diuji itu akan lebih baik daripada versi yang ada saat ini.
4. Buat variasi
Gunakan tools A/B testing untuk sebabkan perubahan yang diinginkan terhadap aset marketing yang mengidamkan diuji. Misalnya sebabkan variasi warna tombol, urutan elemen terhadap landing page, menyembunyikan elemen navigasi, dan lain-lain.
5. Jalankan eksperimen
Mulai melaksanakan pengujian kepada grup audiens kamu. Lihat bagaimana jalinan mereka bersama dengan tiap tiap pengalaman yang diukur, dihitung dan dibandingkan untuk menentukan bagaimana kinerja masing-masing.
6. Analisa hasil
Tools a/b testing kebanyakan akan menyajikan information berasal dari pengujian selanjutnya untuk menunjukkan perbedaan pada perfoma dua versi aset marketing yang diuji.
Lihatlah apakah ada perbedaan yang signifikan secara statistik. Jika variasi baru yang kamu bikin lebih efektif, melihat apakah kamu mampu menerapkan perubahan itu atau melanjutkan pengujian baru untuk menaikkan hasil.
Jika hasil pengujian lebih buruk, gunakan ini sebagai pembelajaran untuk membuahkan hipotesis baru yang mampu diuji kembali.
Melakukan A/B testing adalah cara yang mampu kamu melaksanakan untuk sangat jelas kualitas dan konten berasal dari aset pemasaran layaknya apa yang sebenarnya mengidamkan dicermati oleh audiens kamu. Karena itu, pelajari cara melaksanakan A/B testing dan coba praktikkan ini ke di dalam langkah digital marketing kamu ya.